Minggu, 12 Juli 2009
Sabtu, 11 Juli 2009
Senin, 26 Januari 2009
Pertemuan Minggu sore di Bekasi (Rumah Cici)
Tantangan kali ini adalah menerima undangan pertemuan tetapi hanya dengan 1 kunci nama wilayah yaitu Bekasi. Lokasi acaranya belum pernah kami kunjungi (ceritanya rumah baru - Alhamdulillah). Dan kebetulan pulsa pas-pasan, cukup mengandalkan sms walaupun respon sms-nya cukup sudden death, ngga boleh pakai GPS lagi he..he...he.....ya.. berkat do'a orang-tua akhirnya sampe juga. Padahal sudah browsing di google earth sebelumnya tapi ngga dapet juga khe..khe..khe...
Acara kali ini dimulai dengan langsung makan sore dan sebelum matahari terbenam, kami menyempatkan untuk photo bersama sebagai bagian dari salah satu ritual acara arisan ini. Dan dilanjutkan dengan shalat maghrib berjamaah ketika waktu shalat tiba.
Ada beberapa topik yang sempat hangat menjadi bahan diskusi setelah kami memberikan laporan keuangan dan perkembangan acara arisan keluarga ini, diantaranya sbb:
1. Pak De, Om, Mas Yanto, mengusulkan diadakan jalan-jalan bersama keluarga arisan untuk mengunjungi masjid kubah Mas Cinere - Depok.
2. Pak De, Om Mas Irmandala, membuat kegiatan sosial dengan salah-satunya adalah membuat kunjungan ke panti asuhan yatim piatu. Dan menginformasikan perkembangan kesehtan Ibu/Embah Dasimah bahwa menurut dokter pada pemeriksaan hasil lab terakhir menunjukan kadar HBnya turun lagi. Jika pada periksaan berikutnya masih menurun lagi, maka harus dilakukan transfusi darah lagi seperti yang sebelumnya pernah dilakukan.
Dan keluarga telah sepakat mengenai beban biaya perawatan ini menjadi tanggung-jawab bersama dan perlunya perhatian lebih (koordinasi) untuk memantau kesehatan Ibu secara teratur. Lebih detailnya akan dibicarakan kembali bersama keluarga.
3. Bu De, Mba Is menyarankan untuk menaikan kewajiban biaya kas dengan memperhatikan jenjang keturunan dan status pekerjaan.
- Min. Rp. 25,000 untuk keturunan ke 1 (anak dari Ibu/Embah Dasimah) dan berpenghasilan tetap
- Min Rp. 20,000 untuk keturunan ke 2 (cucu) dan berpenghasilan tetap
- Min Rp. 5,000 untuk yang belum berpenghasilan tetap.
4. Romy (he..he... saya sendiri), mengusulkan untuk dibuatkan semacam notulen acara pertemuan arisan untuk anggota yang tidak hadir. Yang pengirimannya bisa diatur kemudian baik via pos atau media lainnya. Sebenarnya kami sudah membuatnya pada blog ini tetapi karena tidak semua anggota tidak mengakses media internet maka cara di atas mungkin pendekatan yang cukup baik.
5. Pak De, Mas No menyanggupi dan akan membantu berkomunikasi sebagai pendekatan persuasif kepada anggota yang jarang hadir.
Demikian sekilas info pertemuan 25 Jan 2009 di rumah Cici - Gamal di Bekasi. Lebih dan kurangnya kami mohon maaf dan mohon masukannya apabila ada yang perlu ditambahkan atau dikoreksi.
Salam,
Romy Hidayat
Menularkan Kebaikan
Dalam setiap kelompok manusia atau masyarakat sangat perlu ada orang-orang yang melakukan fungsi dakwah. Masyarakat yang baik, bermoral dan beradab tak akan terbentuk apabila tak ada seorangpun yang tergerak untuk mengajarkan dan mengajak kepada kebaikan serta mengingatkan masyarakat agar menghindari perbuatan-perbuatan yang munkar.
Karena itu, sudah sepantasnya kita bersyukur bahwa Allah Swt telah mengutus Nabi Muhammad Saw serta para Rasul lainnya untuk menyampaikan dan mengajarkan kalimat-kalimat-Nya. Layak pula kita berterima-kasih kepada orang-orang yang telah mengenalkan dan mengajak kita untuk melakukan kebaikan.
Ada banyak cara membangkitkan kesadaran manusia. Bisa dengan cara menyampaikan dengan lisan tentang hal baik untuk dilakukan dan yang seharusnya ditinggalkan. Bisa juga dengan tulisan yang menggugah dalam bentuk artikel di media, makalah seminar, buku atau media lainnya.
Kesadaran manusia dapat juga muncul karena terinspirasi perbuatan baik yang dilakukan seseorang. Salah satu contoh menarik adalah bagaimana seorang pengemis Yahudi yang dengan sukarela berucap dua kalimah syahadat karena kagum dengan kebaikan Rasulullah Saw terhadap dirinya.
Pengemis itu setiap hari berada di salah satu sudut di pasar kota Madinah. Kedua matanya tidak bisa melihat karena buta. Dari mulutnya selalu keluar kata-kata yang menjelek-jelekan Rasulullah Saw. Namun tak ada sedikitpun kebencian di hati rasulullah Saw terhadapnya. Bahkan dalam setiap kesempatan, Rasulullah Saw membawa makanan dan menyuapkan ke dalam mulutnya.
Setelah Rasulullah Saw meninggal, sahabat Abu bakar ra mengunjungi Aisyah anaknya yang juga istri Rasulullah Saw. Abu Bakar bertanya, Sunnah apa yang belum dilakukan oleh diri Abu bakar. Kemudian Aisyah menceritakan kebiasaan Rasulullah Saw memberi makan pengemis di Pasar Madinah tersebut.
Abu Bakar pun bergegas pergi ke Pasar Madinah dan melakukan seperti yang dilakukan Rasulullah Saw. Ia menjumpai pengemis yang masih melakukan kebiasaan buruknya itu. Namun pengemis itu terkejut karena ia sadar bahwa yang menyuapinya bukan orang yang biasanya.
Biasanya Rasulullah Saw selalu melembutkan makanannya sebelum disuapkan kepada pengemis itu, sedangkan Abu Bakar tidak melakukannya. Setelah pengemis itu bertanya kepada Abu Bakar, siapa sebenarnya yang biasanya memberi makanan kepadanya sebelum yang dilakukan Abu Bakar kepadanya. Kemudian Abu Bakar menceritakan bahwa yang telah memberi makan kepadanya sebelum dirinya adalah Rasulullah Saw dan beliau sudah wafat.
Mengetahui bahwa yang menyuapinya dulu adalah orang yang selalu dijelek-jelekannya, pengemis itu pun sangat terharu sekaligus kagum terhadap kemuliaan pribadi Rasulullah Saw. Akhirnya tanpa dipaksa, ia pun menghentikan kebiasaan buruknya dan rela mengikuti agama yang dibawa Rasulullah Saw.
Itulah salah satu bukti bahwa dakwah bisa sangat efektif dengan melakukan perbuatan baik. Tentu perbuatan baik itu harus diketahui orang lain agar bisa memberikan inspirasi. Apakah dengan menunjukan perbuatan tak akan menimbulkan riya? Semua kembali kepada niatnya.
(dirangkum dari artikel laporan utama majalah dakwah gratis "Its Friday edisi 15 Jan 2009")
Minggu, 07 September 2008
Marhaban Ya Ramadhan 1429 H (2008)
Haru
Arisan kali ini penuh dengan suasana haru saat kami secara berurutan melakukan sungkem kepada Ibunda tercinta dan dilanjutkan kepada kakak-kakak kami.
Selingan Nge-band
Wah ternyata om Budi tidak hanya pandai bermain gitar, weleh..weleh... gebukan drumnya menjadikan suasana menjadi lebih bersemangat lagi dengan beberapa lagu-lagu yang sedang hit diiringi gitar oleh Mas Ilham dan Mas Dani serta vokal Mas Gamal dan Mas Dio. Begitu Mas Ilham ternyata pandai bermain drum juga. Hebat...hebat.. eui....
Photo Session
Seperti biasa, kami mengadakan sesi foto bersama keluarga. Suasana kekeluargaan, kekompakan, kebersamaan mengalir tak terbendung. Ayo kumpul sini...sini..... ya... satu... dua..... jepret.... diikuti dengan kilatan lampu blitz.
Hikmah Puasa
Semoga dengan mempersiapkan diri kita secara baik dan merencanakan aktifitas dan ibadah-ibadah dengan ihlas, serta berniat "liwajhillah wa limardlatillah", karena Allah dan karena mencari ridha Allah, kita mendapatkan kedua kebahagiaan tersebut, yaitu "sa'adatud-daarain" kebahagiaan dunia dan akherat. Semoga kita bisa mengisi Ramadhan tidak hanya dengan kuantitas harinya, namun lebih dari pada itu kita juga memperhatikan kualitas puasa kita.
Selasa, 05 Agustus 2008
Inspiring Story [Empat Istri]
Suatu ketika, aada seorang pedagang kaya yang mempunyai 4 isteri. Dia mencintai isteri ke-4 dan menganugerahinya harta dan kesenangan, sebab ia yang tercantik di antara semua isterinya.
Pria ini juga mencintai isterinya yang ke-3. Ia sangat bangga dengan sang isteri dans elalu berusaha untuk memperkenalkan wanita cantik ini kepada semua temennya. Namun ia juga selalu kuatir kalau isterinya ini lari dengan pria lain. Begitu juga dengan isteri ke-2. Sang pedagang sangat menyukainya karena ia isteri yang sabar dan penuh pengertian.
Kapanpun pedagang mendapat masalah, ia selalu minta pertimbangan isteri ke-2nya ini, yang selalu menolong dan mendampingi sang suami melalui masa-masa sulit.
Sama halnya dengan isteri pertama. Ia adalah pasangan yang sangat setia dan selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarganua. Wanita ini yang merawat dan mengatur semua kekayaan dan bisnis sang suami.
Akan tetapi, sang pedagang kurang mencintainya meski isteri pertama ini begitu sayang kepadanya. Suatu hari si pedagang sakit dan menyadari bahwa ia akan segera meninggal. Ia meresapi semua kehidupan indahnya dan berkata dalam hati, "Saat ini aku punya 4 isteri. Namun saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan."
ISTERI KE-4 : NO WAY
Lalu pedagang itu memanggil isterinya dan bertanya pada isteri ke-4nya. "Engkaulah yang paling kucintai, kuberikan kau gaun dan perhiasan indah. Nah, sekarang aku akan mati. Maukah kamu mendampingi dan menemaniku?" Ia terdiam.... "Tentu saja tidak!" jawab isteri ke-4 dan pergi begitu saja tanpa berkata apa-apa lagi. Jawaban ini sangat menyakitkan hati. Seakan-akan ada pisau terhunus dan mengiris-iris hatinya.
ISTERI KE-3 : MENIKAH LAGI
Pedagang itu sedih lalu bertanya pada isteri ke-3. "Aku pun mencintaimu sepenuh hati dan saat ini hidupku akan berakhir. Maukah kau ikut denganku dan menemani akhir hayatku?" Isterinya menjawab, "Hidup begitu indah di sini, aku akan menikah lagi jika kau mati". Bagai disambar petir di siang bolong, sanag pedagang sangat terpukul dengan jawaban tersebut. Badan terasa demam.
ISTERI KE-2 : SAMPAI LIANG KUBUR
Kemudian ia memanggil isteri ke-2. "Aku selalu berpaling kepadamu setiap kali aku mendapat masalah dan kau selalu membantuku sepenuh hati. Kini aku butuh sekali bantuanmu. Kalau aku mati, maukah engkau mendampingiku?" Jawab sang isteri, "Maafkan aku kali ini aku tak bisa menolongmu. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur. Nantinya akan kubuatkan makam yang indah untukmu."
ISTERI KE-1 : SETIA BERSAMA SUAMI
Pedagang ini merasa putus asa. Dalam kondisi kecewa itu, tiba-tiba terdengar suara, "Aku akan tinggal bersamamu dan menemanimu kemana pun kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu". Pria itu menoleh ke samping, dan mendapati isteri pertamanya di sana. Ia tampak begitu kurus. Badannya seperti orang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam. "Kalau saja aku bisa merawat lebih baik saat aku mampu, tak akan kubiarkan engkau kurus seperti ini, isteriku."
HIDUP KITA DIWARNAI 4 ISTERI
Sesungguhnya, kita punya 4 isteri dalam hidup ini.
Isteri ke-4 adalah TUBUH kita.
Seberapa banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya indah dan gagah. Semua ini akan hilang dalam suatu batas waktu dan ruang. Tak ada keindahan dan kegagahan yangtersisa saat kita menghadap kepada-Nya.
Isteri ke-3, STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN.
Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepda yang lain. Mereke akan berpindah dan melupakann kitayang pernah memilikinya. Sebesar apapun kedudukan kita dalam masyarakat dan sebanyak apapun harta kita, semua itu akan berpindah tangan dalam waktu sekejap ketika kita tiada.
Isteri ke-2, yakni KERABAT DAN TEMAN
Seberapa pun dekat hubungan kita denganmereka, kita tak akan bisa terus bersama mereka. Hanya sampai liang kuburlah mereka menemani kita.
Dan sesungguhnya isteri pertama kita adalah JIWA DAN AMAL KITA.
Sebenarnya hanya jiwa dan amal kita sajalah yang mampu untuk terus setia mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amallah yang mampu menolong kita di akhirat kelak.
Jadi, selagi mampu, perlakukan jiwa kita denganbijak serta jangan pernah malu untuk berbuat amal, memberikan pertolongan kepada sesama yang membutuhkan. Betapapun keilnya bantuan kita, permberian kita menjadi sangat berarti bagi mereka yang memerlukannya.
Mari kita belajar memperlakukan jiwa dan amal kita dengan bijak.
Minggu, 27 Juli 2008
Tips menjadikan anak kita berperilaku baik
Perilaku anak adalah belajar dari perilaku lingkungan.
Lingkungan yang pengaruhnya besar terhadap perilaku anak terutama: orang-tau, saudara sekandung, nenek-kakek, pengasuh, bibi-paman, teman bermain, teman sekolah dan guru.
Perilaku kita (saat ini) akan mempengaruhi perilaku anak kita di kemudian hari.
Oleh karena itu agar semua anak berperilaku baik, maka setiap hari kita harus berperilaku baik terhadap semua anak(walaupun ia bukan anak kita).
Contoh perilaku yang tidak baik terhadap anak Akibatnya
- mendikte, melarang => anak menjadi cendrung tidak punya inisiatif
- membatasi ide, pendapat, kreasi => anak menjadi cendrung tidak kreatif
- mencela => anak menjadi cendrung menyalahkan diri sendiri, orang lain
- mengejek, mengolok-olok, meremehkan => anak menjadi cendrung rendah diri, pemalu, melawan
- membuatnya ketakutan => anak menjadi cendrung mudah cemas
- memusuhi => anak menjadi cendrung melawan
- memberi kesempatan berinisiatif => anak menjadi cendrung kreatif
- menunjukan toleransi sabar => anak menjadi cendrung pandai menahan diri
- memberi dorongan => anak menjadi cendrung percaya diri
- memuji => anak menjadi cendrung menghargai (anda dan orang lain)
- bersikap adil, jujur => anak menjadi cendrung menjaga kebenaran, keadilan
- memberi rasa aman => anak menjadi cendrung mempercayai orang lain
- ramah, kasih sayang, hangat => anak menjadi cendrung mudah bergaul, membantu, bersahabat
Artikel Dokter Spesialis Anak Soedjatmiko