ArisanKu berikutnya (ke-9) di Pamulang atau Taman Padjajaran Bogor . . . . . . . . Arisan SedulurKu berikutnya (ke-8) di Cijantung Rumah Om Budi . . . . . . . . . . . "Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? 'Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan,' sabda Rasulullah SAW, 'adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah balasan (siksaaan) bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR Ibnu Majah).

Senin, 26 Januari 2009

Pertemuan Minggu sore di Bekasi (Rumah Cici)


Pertemuan arisan keluarga kali ini cukup seru apalagi kalau inget waktu mengikuti rally sepeda dulu yang salah satu tantangannya adalah memecahkan soal peta buta.

Tantangan kali ini adalah menerima undangan pertemuan tetapi hanya dengan 1 kunci nama wilayah yaitu Bekasi. Lokasi acaranya belum pernah kami kunjungi (ceritanya rumah baru - Alhamdulillah). Dan kebetulan pulsa pas-pasan, cukup mengandalkan sms walaupun respon sms-nya cukup sudden death, ngga boleh pakai GPS lagi he..he...he.....ya.. berkat do'a orang-tua akhirnya sampe juga. Padahal sudah browsing di google earth sebelumnya tapi ngga dapet juga khe..khe..khe...

Acara kali ini dimulai dengan langsung makan sore dan sebelum matahari terbenam, kami menyempatkan untuk photo bersama sebagai bagian dari salah satu ritual acara arisan ini. Dan dilanjutkan dengan shalat maghrib berjamaah ketika waktu shalat tiba.

Ada beberapa topik yang sempat hangat menjadi bahan diskusi setelah kami memberikan laporan keuangan dan perkembangan acara arisan keluarga ini, diantaranya sbb:

1. Pak De, Om, Mas Yanto, mengusulkan diadakan jalan-jalan bersama keluarga arisan untuk mengunjungi masjid kubah Mas Cinere - Depok.
2. Pak De, Om Mas Irmandala, membuat kegiatan sosial dengan salah-satunya adalah membuat kunjungan ke panti asuhan yatim piatu. Dan menginformasikan perkembangan kesehtan Ibu/Embah Dasimah bahwa menurut dokter pada pemeriksaan hasil lab terakhir menunjukan kadar HBnya turun lagi. Jika pada periksaan berikutnya masih menurun lagi, maka harus dilakukan transfusi darah lagi seperti yang sebelumnya pernah dilakukan.
Dan keluarga telah sepakat mengenai beban biaya perawatan ini menjadi tanggung-jawab bersama dan perlunya perhatian lebih (koordinasi) untuk memantau kesehatan Ibu secara teratur. Lebih detailnya akan dibicarakan kembali bersama keluarga.
3. Bu De, Mba Is menyarankan untuk menaikan kewajiban biaya kas dengan memperhatikan jenjang keturunan dan status pekerjaan.
- Min. Rp. 25,000 untuk keturunan ke 1 (anak dari Ibu/Embah Dasimah) dan berpenghasilan tetap
- Min Rp. 20,000 untuk keturunan ke 2 (cucu) dan berpenghasilan tetap
- Min Rp. 5,000 untuk yang belum berpenghasilan tetap.
4. Romy (he..he... saya sendiri), mengusulkan untuk dibuatkan semacam notulen acara pertemuan arisan untuk anggota yang tidak hadir. Yang pengirimannya bisa diatur kemudian baik via pos atau media lainnya. Sebenarnya kami sudah membuatnya pada blog ini tetapi karena tidak semua anggota tidak mengakses media internet maka cara di atas mungkin pendekatan yang cukup baik.
5. Pak De, Mas No menyanggupi dan akan membantu berkomunikasi sebagai pendekatan persuasif kepada anggota yang jarang hadir.

Demikian sekilas info pertemuan 25 Jan 2009 di rumah Cici - Gamal di Bekasi. Lebih dan kurangnya kami mohon maaf dan mohon masukannya apabila ada yang perlu ditambahkan atau dikoreksi.

Salam,
Romy Hidayat

Menularkan Kebaikan

Dalam setiap kelompok manusia atau masyarakat sangat perlu ada orang-orang yang melakukan fungsi dakwah. Masyarakat yang baik, bermoral dan beradab tak akan terbentuk apabila tak ada seorangpun yang tergerak untuk mengajarkan dan mengajak kepada kebaikan serta mengingatkan masyarakat agar menghindari perbuatan-perbuatan yang munkar.

Karena itu, sudah sepantasnya kita bersyukur bahwa Allah Swt telah mengutus Nabi Muhammad Saw serta para Rasul lainnya untuk menyampaikan dan mengajarkan kalimat-kalimat-Nya. Layak pula kita berterima-kasih kepada orang-orang yang telah mengenalkan dan mengajak kita untuk melakukan kebaikan.

Ada banyak cara membangkitkan kesadaran manusia. Bisa dengan cara menyampaikan dengan lisan tentang hal baik untuk dilakukan dan yang seharusnya ditinggalkan. Bisa juga dengan tulisan yang menggugah dalam bentuk artikel di media, makalah seminar, buku atau media lainnya.

Kesadaran manusia dapat juga muncul karena terinspirasi perbuatan baik yang dilakukan seseorang. Salah satu contoh menarik adalah bagaimana seorang pengemis Yahudi yang dengan sukarela berucap dua kalimah syahadat karena kagum dengan kebaikan Rasulullah Saw terhadap dirinya.

Pengemis itu setiap hari berada di salah satu sudut di pasar kota Madinah. Kedua matanya tidak bisa melihat karena buta. Dari mulutnya selalu keluar kata-kata yang menjelek-jelekan Rasulullah Saw. Namun tak ada sedikitpun kebencian di hati rasulullah Saw terhadapnya. Bahkan dalam setiap kesempatan, Rasulullah Saw membawa makanan dan menyuapkan ke dalam mulutnya.

Setelah Rasulullah Saw meninggal, sahabat Abu bakar ra mengunjungi Aisyah anaknya yang juga istri Rasulullah Saw. Abu Bakar bertanya, Sunnah apa yang belum dilakukan oleh diri Abu bakar. Kemudian Aisyah menceritakan kebiasaan Rasulullah Saw memberi makan pengemis di Pasar Madinah tersebut.

Abu Bakar pun bergegas pergi ke Pasar Madinah dan melakukan seperti yang dilakukan Rasulullah Saw. Ia menjumpai pengemis yang masih melakukan kebiasaan buruknya itu. Namun pengemis itu terkejut karena ia sadar bahwa yang menyuapinya bukan orang yang biasanya.
Biasanya Rasulullah Saw selalu melembutkan makanannya sebelum disuapkan kepada pengemis itu, sedangkan Abu Bakar tidak melakukannya. Setelah pengemis itu bertanya kepada Abu Bakar, siapa sebenarnya yang biasanya memberi makanan kepadanya sebelum yang dilakukan Abu Bakar kepadanya. Kemudian Abu Bakar menceritakan bahwa yang telah memberi makan kepadanya sebelum dirinya adalah Rasulullah Saw dan beliau sudah wafat.

Mengetahui bahwa yang menyuapinya dulu adalah orang yang selalu dijelek-jelekannya, pengemis itu pun sangat terharu sekaligus kagum terhadap kemuliaan pribadi Rasulullah Saw. Akhirnya tanpa dipaksa, ia pun menghentikan kebiasaan buruknya dan rela mengikuti agama yang dibawa Rasulullah Saw.

Itulah salah satu bukti bahwa dakwah bisa sangat efektif dengan melakukan perbuatan baik. Tentu perbuatan baik itu harus diketahui orang lain agar bisa memberikan inspirasi. Apakah dengan menunjukan perbuatan tak akan menimbulkan riya? Semua kembali kepada niatnya.

(dirangkum dari artikel laporan utama majalah dakwah gratis "Its Friday edisi 15 Jan 2009")